Duck hunt
Image 2
Imagef
Mozilla

Arie-Vins.Mobie.In


Doraemon Sub Indo

Doraemon Chapter 1 - Semuanya Berasal Dari Masa Depan

Doraemon Chapter 1 - Semuanya Berasal Dari Masa Depan

Hari yang dingin di sebuah Rumah biasa, seorang anak tampak sedang bermalas-malasan di kamarnya yang cukup berantakan. Benar, dia tak lain adalah Nobita. Nobita kala itu sedang rebahan sambil mengemil makanan kecil. Di sebelahnya terdapat buku komik, cangkir, Teko, dan juga pemanas ruangan.
"Aah, sungguh tahun baru yang damai ...
Semoga tahun ini lebih baik dari tahun sebelumnya ..." Ucap Nobita.
"Percayalah, kamu tak akan pernah mengalami hal baik ..." Tiba-tiba sebuah suara menyapanya.

"Nobi Nobita, 30 menit lagi kamu akan menggantung dirimu sendiri ...
Dan 40 menit lagi, kamu akan terbakar di pemanas ruangan ..." Lanjut suara misterius itu lagi .
"Si-siapa disana!? Siapa yang bilang hal-hal aneh itu?!! Tunjukan dirimu!!" Bentak Nobita sambil melihat sekeliling.
"Tidak ada siapa-siapa? " Nobita tak menemukan seorangpun.
"Ini aku!!" Tiba-tiba sebuah mahluk muncul dari laci mejanya.
"Apa aku membuatmu takut??"
"Waaaa!!!!" Teriak kaget Nobita melihat kemunculan mahluk biru bulat yang secara tiba-tiba.
"Si-siapa kamu!?? Datang darimana!?? Untuk apa kamu kesini?? Dan Ba-bagaimana bisa kau muncul dari laci mejaku!???" Tanya blak-blakan Nobita sambil memeriksa laci mejanya.
"Ku mohon bertanyalah satu-satu, pertanyaanmu membuatku pusing ...
Aah, yang pasti aku datang untuk menyelamatkanmu dari penderitaan" Jelas Doraemon.
"Tergantung 30 menit lagi, lalu terbakar 40 menit lagi, apa itu yang kau maksud dengan penderitaan?"
"Bukan cuma itu ...
Tapi, kau tak akan pernah mengalami hal baik seumur hidupmu!" Vonis Doraemon santai.
"Sudah cukup! Jangan bilang yang tidak-tidak lagi, mana mungkin kau bisa melihat masa depanku!??"
"Sebenarnya itu mungkin ...
Tahu kenapa?"
"Ya??"
"..." Sejenak sebelum Doraemon menjelaskan semuanya, ia melihat ke arah makanan kecil di sebelah Nobita.
"Apa itu?" Tanya doraemon penasaran.
"Itu kue Mochi ..."
"Ahh enaknya!!" Doraemon langsung memakannya.
"Ini pertama kalinya aku memakan kue ini, terimakasih makanannya ..." Ucap Doraemon dan kemudian pergi kembali melalui laci meja Nobita.

"mahluk apa dia itu sebenarnya? Dia datang dari sini kan?" Nobita membuka lacinya dan mengecek yang ada di dalamnya. Tak ada lubang atau semacamnya, ia jadi semakin penasaran hingga akhirnya berkata :
"Aah, aku ini kan bodoh, pasti cuma mimpi ...
Haha, mana mungkin aku menggantung diriku sendiri, mustahil ..."
"Doraemon ..." Lagi-lagi sebuah suara muncul dari laci meja Nobita.
"Huh? Kemana perginya Doraemon?" Lagi-lagi seorang mahluk keluar dari laci meja tersebut. Bukan mahluk berbentuk aneh seperti tadi, kali ini yang muncul adalah seorang manusia.
"Doraemon sudah menjelaskan semuanya kan? Mulai sekarang dia akan merawatmu ...
Mungkin kalau aku disini, semuanya akan lebih baik, tapi aku sibuk ..." Ucapnya.
"Dia itu memang bukan Robot yang bagus, tapi setidaknya dia lebih beruntung darimu, kakek ...
Kau itu tak bisa apa-apa kan? Kamu tak pintar dalam pelajaran, juga tak hebat dalam olah raga, bahkan tak pernah menang dalam gunting batu kertas ...
Mungkin itu semua karena pertumbuhanmu yang kurang, tapi tenang saja ...
Mulai sekarang Doraemon akan membantu memperbaiki pertumbuhanmu, Kakek ..."
"Tunggu sebentar, siapa yang kau maksud dengan kakek???" Nobita masih belum mengerti.
"Siapa? Jadi Doraemon belum memberitahumu ya?" Doraemon memang lupa untuk menjelaskan semuanya dan malah pergi lagi.
"Maaf ..." Ucap Doraemon yang kembali muncul lewat laci.
"Kami ini berasal dari masa depan ...
Kami menggunakan mesin waktu untuk datang kesini ...
Dan, laci inilah yang menjadi portalnya"
"Kalian ini ngomong apa sih?" Nobita benar-benar masih belum mengerti.
"Dia ini Sewashi, cucunya cucumu ..." Jelas Doraemon memperkenalkan anak yang berada di sebelahnya.
"Benar, dan kamu adalah kakeknya kakekku ..."
"Jangan bercanda! Aku ini masih anak-anak, mana mungkin punya cucu?"
"Hmm, sepertinya kita harus menjelaskannya secara perlahan ..." Bisik Doraemon ke Sewashi.
"Ya ..
Ehm ...
Suatu hari nanti kamu akan tumbuh dewasa kan?"
"Ya?"
"Dan suatu hari nanti, kamu akan menikah ..."
"Benarkah?"
"Ya, tepatnya di usia 19 tahun ..." Jelas sewashi.
"Be-benarkah!??? Si-siapa istriku? Apakah Shizuka??"
"Bukan ...
Tapi mm, namanya Jaiko ...
Benar kan Doraemon??"
"Jaiko!??? Maksudmu adiknya Giant!????" Nobita terlihat shock saat mendengar penjelasan Sewashi.
"Ti-tidak mungkin! Aku nggak mau, aku benci dia!!" Bentaknya.
"Hmm, sepertinya kita harus menunjukan album pernikahannya ..." Bisik Doraemon lagi.
"Ini dia foto pernikahanmu ..." Terlihat foto Nobita dan Jaiko mengenakan pakaian pengantin.
"Lalu ini foto kehidupan rumah tanggamu ..."
"Kalian semua penipu!!!! Pergi dari sini!!!!" Nobita emosi dan langsung mengusir mereka dengan sapu.
"Aku tak percaya! Ini semua tak mungkin!!!!" Nobita terus memukul-mukul lacinya dengan sapu.
"Apa yang terjadi??" Mendengar ribut-ribut di atas, kedua orang tua Nobita menghampiri.
"Nobita!" Mereka berduapun menghentikan aksi Nobita yang memukuli lacinya.
"Huaaa!!!" Nobitapun langsung menangis di pangkuan ibunya dan kemudian menceritakan semuanya.
"Aah, itu semua cuma mimpi buruk ...
Kasihan sekali kamu nak ..." Hibur sang Ibu.
"Mana mungkin seseorang keluar dari laci, haha" Tambah sang ayah.
"Aku yakin, hidupmu pasti akan bagus ..." Lanjutnya sambil mengelus kepala Nobita.
"Jangan khawatir, kamu hanya perlu tumbuh secara normal ...."
"Haha, imajinasi yang sungguh luar biasa ...
Mungkin dia akan menjadi seorang mangaka hebat kelak .." Ucap ayah ke Ibu Nobita dan kemudian pergi keluar kamar.

"Hmm, apa itu memang mimpi ya?" Pikir Nobita dan kemudian menghadap ke arah jam.
"Whaaaa!! Menggantung diriku 30 menit lagi? Berarti waktuku tinggal 1 menit lagi!
Aah, tapi mana mungkin aku menggantung diriku sendiri? Tidak mungkin aku melakukan hal bodoh seperti itu ...
Aah, itu semua pasti bohong, aku pasti hanya ..."
"Nobita ..." Terdengar suara seorang wanita memanggil dari jendela.
"Hai, Shizika ..." Sapa nobita ramah.
"Bisakah kamu mengambilkan bola yang ada di atap itu??" Shizuka dan Jaiko tengah bermain sebuah permainan sejenis bulu tangkis dan bolanya tersangkut di atap rumah Nobita.
"tentu saja ..." Nobita yang berada di lantai 2 langsung keluar dari Jendela dan mengambil bolanya.
"Aaaarghhh!!!!"
Buakkk ..
Nobita terpeleset jatuh dan leher bajunya tersangkut di pohon.
"Haha, dia menggantung dirinya sendiri!" Ucap senang Jaiko sambil menunjuk ke arah Nobita.
"Hah, hah, aku benar-benar melakukannya ..." Ucap Nobita yang telah jatuh ke bawah.
"Kamu ini ngomong apa sih?
Ah, oiya, mau ikut main?" Ajak Shizuka.
"Main Japanese Battledore? Hmm .."
"Jangan melawannya, kamu tahu kan, dia itu pasti kalah" Bisik Jaiko ke Shizuka.
"A-apa katamu!??" Nobita mendengarnya.
"Apa kamu yakin mau melawan kami? Kalau kalah, akan ku cap wajahmu!" Tantang Jaiko.
"Diamlah dan ayo kita main!!!!" Nobita menerima tantangan Jaiko.

....................

Beberapa saat kemudian, mereka bermmain permainan yang dimaksud dan benar saja, Nobita kalah dan Jaiko benar-benar mengecat wajah Nobita.
"Aahh, kamu nggak harus benar-benar mengecat wajahku kan?" Protes Nobita.
"Aku tak akan pernah menikahi wanita sepertimu!!!" Bentaknya.
"A-apa yang ka-kamu ... Huaaaa!!!!!" Jaiko kaget dan langsung menangis.
"Siapa yang membuat Jaiko menangis!?" Tiba-tiba sang kakak datang, Giant.
Namun demikian, nobita telah pergi sebelum ia datang.

....................

Singkat cerita, Nobita telah sampai di rumah, bahkan telah masuk ke kamar mandi untuk menghilangkan cat yang memenuhi wajahnya.
"Terbakar 40 menit lagi? Sangat tidak mungik, itu terlalu tak masuk akal ..." Naruto mendekti bak mandi dan tiba-tiba :
"Uwaaaaaa!!!!!" Nobita terpeleset sabun dan langsung tercebur ke bak madi.
Buakkkk!!!!!

"Aaah! Nobita! Buka baju dulu sebelum masuk ke bak! Cepat ganti baju!!!" bentak sang ibu.

...................

Setelahnya, Nobita yang hanya memakai handuk masuk kamar dan menghangatkan dirinya di pemanas ruangan.
"Brrr, ja-jadi ini yang dimaksud dengan terbakar ..." Ucap Nobita.
"Hei hei, kamu ngomong apa sih? Cepat pakai bajumu" Ibu datang dengan membawa pakaian ganti.
Setelah tubuhnya benar-benar kering, Nobitapun lamgsumg memakai pakaiannya.
"Ng?" secara tak sengaja ia melirik ke arah album photo yang ditinggalkan Sewashi dan kemudian membukanya.
"I-ini album photoku di masa depan ..." Nobita mulai membaca satu per satu keterangan di tiap photo.
Tahun 1979 : Mengadakan pesta perayaan ketidak lulusan masuk Universitas.
Tahun 1988 : Gagal mencari pekeraan dan akhirnya membangun bisnis sendiri.
Tahun 1993 : Perusahaan mengalami kebakaran.
Tahun 1995 : Perusahaan bangkrut dan para debt kolektor menagih hutangya.

"Aaah!! Aku nggak mau membacanya lagi!" Nobita melempar album itu.
"Ada begitu banyak debt kolektor yang menagih hutang, hutangmu bahkan belum lunas hingga seratus tahun kemudian ..." Jelas Sewashi yang lagi-lagi bersama dengan Doraemon, muncul dari laci.
"Itulah kenapa keluargaku sangat miskin, aku bahkan hanya mendapat 50 yen setiap tahun baru ..." Lanjutnya.
"Hiks .. Maaf karena telah membuat keturunanku menderita ...
A-aku lelah menjalani hidup ini ...
Huaaa!!!!"
"Aah, jangan terlalu menyalahkan dirimu sendiri ..." Hibur Doraemon.
"Kamu bisa merubah nasibmu kok"
"Benarkah!!!????" Nobita mendapat sebuah harapan.
"Itulah kenapa kami datang kesini ..."
"Tapi, ada sesuatu yang salah, kalau takdirku berubah, kamu nggak akan lahir kan?" Tanya Nobita.
"Tak usah khawatir, aku akan menyesuaikan dan terlahir di area lain ...
Bahkan kalaupun aku mengubah banyak sejarah, aku tetap akan terlahir ...
Contoh, untuk pergi ke Osaka, ada banyak cara yang bisa kamu pakai, tapi pada akhirnya, selama direksinya tepat, kamu akan sampai di Osaka"
"Ya ya, dan aku akan merawatmu dengan sebaik-baiknya!!" Ucap Doraemon.
"terimakasih terimakasih!" Nobita tampak senang.
"Aku senang, akhirnya dia mengerti ..." Pikir Sewashi.

"Oh iya, sejak datang ke masa ini, aku jadi ingin melihat-lihat sekitar" Sewashi melihat ke luar Jendela.
"Aaah, nanti ibumu marah kalau tidak pulang cepat!" Bentak Doraemon nanmun Sewashi tak peduli.
"Aah, apa boleh buat, kalau begitu pakailah ini ...
Baling-Baling Bambu ...
Nih, kamu juga" Doraemon memakai Baling-baling bambu, memberinya ke Sewashi dan juga Nobita.

"Whoaaaa!!!!!" Mereka bertiga terbang keluar jendela.
Berbeda dengan Sewashi dan Doraemon yang memasang baling-baling bambu di punggung, Nobitanya memasang di pantat.
"Hey, bisakah benda ini ditaruh di tempat lain?"
"Kamu boleh memasangnya dimana saja kok ..."
"Semuanya baik-baik saja, cukup santai dan serahkan semuanya padaku ..."

 




Hari ini : 1 user
Minggu ini : 1 user
Bulan ini : 1 user
Total all : 2749 Visitor

Created By :
~Ali Arifin~[Arie-Vins.Mobie.In]
Copyright © 3 November 2012-2012 --Arie-Vins.Mobie.In-- All rights reserved

Take IQ Test
Flag Counter

PageRank Checker
Track Websites
Web Counter